Kairo, Mei 2007

Sebagian besar orang tahu bahwa ‘tari perut‘ adalah salah satu ciri khas Mesir. Orang yang berwisata ke Mesir, biasanya tidak pernah melewatkan ini. Sebagian besar travel agent pun selalu memasukan ke dalam acara, atau paling tidak, menawarkan untuk menyaksikan yang satu ini.

Ceritanya, saya ikut satu perjalanan Umroh dengan paket terus ke Mesir. Ketika hari terakhit di Jeddah menjelang berangkat ke Kairo, saya mengobrol dengan seorang bapak yang sudah berkali-kali pergi Umroh dan Haji. Dari obrolan, beliau tahu bahwa saya dan rombongan akan mampir ke Kairo sebelum pulang ke Indonesia. Lalu dengan bahasa yang sangat santun beliau mengingatkan saya, bahwa kita baru saja kembali dari Tanah Suci, sedangkan di Kairo ada satu atraksi default yang disebut ‘tari perut’ tadi. Beliau mengingatkan, kalau bisa, hindarilah.

Kami mampir ke Kairo memang bukan dalam rangka menonton tarian itu, hanya ingin melihat satu keajaiban dunia, mumpung sudah dekat dari Arab Saudi. Akhirnya saya obrolkan saran dari bapak yang bijak tadi kepada rombongan. Akhirnya semua sepakat, kami akan menghindarinya. Alhamdulillah, sampai meninggalkan Kairo kami tidak pernah melihatnya. Walaupun setelah kembali ke Indonesia, semua orang tidak percaya apa yang saya ceritakan. Semua berkata, “Ah ngga mungkin, ke Mesir tidak nonton tari perut!’

Di bawah ini adalah salah satu foto yang saya ambil dari jendela hotel di Kairo. Kebetulan, kamar saya dan istri menghadap ke Sungai Nil yang lebar dan bersih. Foto ini diambil pada saat matahari akan terbenam. Di kejauhan tampak 3 piramid di Giza.


Mesir tetap menawan, meskipun tanpa tari perut!